Mayat Dalam Karung di Pantai Karibea Ternyata Seorang Driver

Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Tak sampai satu hari, Kepolisian Resort Pandeglang mengungkap identitas mayat yang ditemukan di pinggir pantai Hotel Karibea, Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran pada Minggu (7/4).

Jenazah merupakan seorang pria warga Kampung Panyaungan, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak bernama Asep Hidayat alias Asep Jawara (46). Korban merupakan supir pada sebuah perusahaan. Hal itu dipastikan setelah kepolisian melakukan proses identifikasi terhadap mayat korban.

Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Dalam Karung Ditemukan di Pinggir Pantai Karibea

“Identitas memang yang bersangkutan adalah inisialnya A, warga Lebak dan kita sudah meminta beberapa keterangan dari orang-orang terdekatnya untuk kita mencari motif maupun pelaku pembunuhan,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono dalam jumpa pers di Mapolres Pandeglang, Senin (8/4).

Kapolres mengungkapkan, dari pengakuan keluarga, tanggal 1 April lalu mereka masih berkomunikasi dengan korban. Bahkan beberapa rekan korban pun mengaku masih sempat menghubungi korban pada tanggal 4 April lalu.

“Terakhir korban ketemu dengan keluarga pada tanggal 1 April. Namun sampai tanggal 4 beberapa rekan korban masih ada yang ketemu. Korban adalah seorang driver perusahaan,” imbuhnya.

Namun begitu, kepolisian belum mendapati motif pembunuhan korban. Sebab saat ini jenazah masih dilakukan autopsi di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang. Sambil menunggu hasil autopsi dokter forensik,

“Mayat masih dilakukan autopsi dan hasilnya sampai saat ini belum keluar. Dari fisik yang kita lihat kemarin berjenis kelamin laki-laki dan identitas sudah bisa kita dapatkan. Namun hal ini tergantung dari hasil autopsi. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik,” jelas Kapolres.

Namun menurut Indra, dugaan sementara korban meninggal setelah terombang ambing beberapa hari di laut, dalam kondisi tubuh terlipat dalan karung sambil memeluk sebuah batu. Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lalu mendapati sebagian kulit korban telah rapuh. Namun beruntung masih ada beberapa bagian yang masih bisa diidentifikasi.

“Kemungkinan dengan modus seperti itu dibuang ke laut atau ditenggelamkan. Namun karena batu tidak begitu besar, sehingga bisa kebawa arus ke pinggir pantai,” jelasnya. (Red-02).

Exit mobile version