Marhaban Ya Ramadhan… 

Ust Efi Afifi, M.Pd.I Narasumber Syiar Ramadhan Online, saat mengikuti Umrah di Mekkah

“Barang siapa yang bergembira karena datang-nya Bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasad-nya dari api neraka,” 

– Al-Hadits

Kaum Muslimin rohimakumullah, tidak terasa kita menghampiri kembali Bulan Suci Ramadhan 1437 H yang bertepatan dengan 2016 Masehi. Bulan ini disebut sayyidu syuhur atau bulan yang paling utama dari bulan lainnya dan bulan yang penuh rahmat serta magfiroh Allah SWT. Maka sewajarnya jika kita berbahagia menghadapi bulan yang agung ini, dalam istilah Hadist berbahagia akan kedatangan bulan Ramadhan disebut dengan Tarhib.

Sehingga kita sering mendengar sebutan tarhib ramadhan, maksudnya adalah berbahagia akan kedatangan Bulan Suci Ramadhan serta mempersiapkan diri untuk mengisi bulan Ramadhan dengan memperbanyak Ibadah kepada Allah SWT. Dalam Bahasa Arab istilah Tarhib dan Marhabanini berasal dari kata dasar rohaba, yang memiliki makna dada yang lapang atau hati yang luas. Maksudnya adalah, ketika kita memiliki dada yang lapang atau hati yang luas makasetiap perintah Allah SWT di bulan ramadhan dapat dilaksanakan dengan kelapangan dan keluasan hati tersebut.

Dalam menyambut kedatangan tamu agung ini, Rasulullah SAW mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan beberapa amaliah. Pertama, adalah rajin melakukan puasa sunah sebelum Ramdhan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. dalam kitab shahih bukhori bab shiyam  dijelaskan bahwa Rasulullah SAW rajin menunaikan puasa sunah di bulan Sya’ban, ini menandakan bahwa Rasulullah melatih diri berpuasa di bulan Sya’ban untuk menghadapi bulan Ramadhan. Kedua, memperbanyak membaca do’a agar dipertemukan dan dikuatkan iman ketika datang bulan Ramdhan. Karena kita semua tidak mengetahui batas usia sampai kapan, sehingga dianjurkan untuk selalu berdo’a agar bertemu dan menikmati indahnya ibadah di bulan Ramdhan.

Dalam Hadist Nabi SAW yang terdapat pada kitab sunan At-Tirmidzi disebutkan bahwa ketika hendak menghadapi Ramdhan, orang yang bahagia menghadapi Ramdhan selalu membaca berdo’a. Adapun doa nyayaitu ; “Allahumma ahillahu alaina min yumli wal iiman wassalamati wal Islam robbi warobbukallahu“ atau “Allahumma Bariklana fi Rajaba wa Sya’baana Waballigna Rhomadhoona” semua doa tersebut bermakna bahwa kita memohon kepada Allah untuk disampaikan kepada ramadhan dan dikuatkan Iman dan Islam kita ketika di ramadhan.

Sedangkan Ketiga, merencanakan amalan Ramdhan yang nanti akan dilakukan.Karena sangatlah merugi jika Ramdhan datang dan berlalu, sedang kita tidak mengisi nya dengan amaliah yang akan menghantarkan turunnya rahmat ddan keberkahan Allah SWT. Dalam kitab shohih bukhori, dijelskan bahwa ada tiga amalan yang harus kita lakukan di Bulan Ramadhan, yaitu ; memperbanyak berinteraksi dengan al-qur’an, memperbanyak bersedekah dan memperbanyak melakukan muhasabah (intropeksi diri).

Ketiga hal tersebut adalah amaliah yang dipraktekan Rasulullah SAW ketika menghadapi bulan Ramdhan.  Inilah makna dari Sebuah Hadist Nabi berbunyi “Man Fariha Bidukhuli Romadhon, Harromallahu Jasadahu ‘Alan Niiron”, Barang siapa yang bergembira karena datang-nya Bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasad-nya dari api neraka. Tentu saja maksud hadist ini bukan lah bergembira dengan euforia atau ungkapan kesenangan semata yang malah menghantarkan kita menjadi isrof (berlebihan), tetapi yang lebih penting adalah mempersiapkan diri, hati dan ilmu kita untuk mengisi Bulan Ramdhan dengan Ibadah kepada Allah SWT. ***

Exit mobile version