Di Lebak Pemuda Tampan Sudah 3 Tahun Dipasung Orang Tuanya

Komarudin tertunduk malu, terpaksa dipasung oleh orang tuanya akibat gangguan mental.

LEBAK, BantenHeadline.com – “Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Seperti itulah kira-kira gambaran nasib seorang pemuda warga Desa Cidadap, Kecamatan Curug Bitung, Kabupaten Lebak ini.

Saat disambangi BantenHeadline.com di rumah orang tuanya, Rabu (03/08), Komarudin, pemuda 23 tahun yang wajahnya cukup tampan itu sedang duduk terdiam di belakang rumah pada sebuah bangku ber-anyam bambu. Tak ada selembar benangpun yang melekat di tubuhnya. Kedua kakinya dirantai pada sebuah balok kayu besar sehingga sulit bagi dirinya untuk beranjak. Tangannya terus berusaha menutupi wajahnya begitu mengetahui ada orang asing yang datang.

“Kumaha nya?, Sabenerna mah bapak karunya. Ngan dari pada ngaganggu masyarakat, mending ku bapak dipasung bae” (bagai mana ya?, sebenarnya sih bapak kasihan. Tapi dari pada mengganggu masyarakat, lebih baik oleh bapak dipasung saja), ujar Suada, ayah dari pemuda ini kepada BantenHeadline.com dalam bahasa Sunda.

Suanda mengaku sejak 3 tahun lalu terpaksa memasung anaknya yang memang mengalami gangguan mental. Sebelumnya, ia yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan tersebut hanya mampu membawa anaknya berobat ke puskesmas terdekat. Dan karena keterbatasan ekonomi, anjuran untuk berobat ke dokter ahli syaraf rumah sakit pun ia urungkan, hingga keputusan untuk memasung anaknya dianggap sebagai cara yang paling tepat.

“Hayangna mah diobatan ka dokter saraf ambeh cageur, ngan kumaha iye bapak teu boga nanaon, ‘pan kudu make duit..” (inginnya sih berobat ke dokter ahli syaraf biar sembuh, tapi bagai mana ini bapak tidak punya apa-apa, ‘kan harus pakai uang..), ungkapnya lagi.

Menurutnya, kondisi anaknya ini sudah diketahui oleh kader kesehatan maupun pihak puskesmas setempat. Sayangnya hingga kini belum ada tindakan berarti dari Dinas Kesehatan maupun Pemda Kabupaten Lebak untuk kesembuhan anaknya.

Suanda berharap mendapat bantuan dari para dermawan, agar Komarudin anak yang dicintainya itu segera sembuh dari penyakit yang dideritanya, dan dapat menjalani kehidupan normal seperti warga lainnya. (Red – 04)

 

Exit mobile version