Kegiatan Belajar Tatap Muka di Pandeglang Dimulai Pertengahan Agustus

Rapat Koordinasi pembelajaran tatap muka di Aula Kantor Dinas Pendidikan (Istimewa)

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang memastikan, segera memberlakukan proses belajar mengajar tatap muka bagi siswa tingkat PAUD, SD, hingga SMP pada minggu kedua bulan Agustus mendatang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang Taufik Hidayat saat menggelar Rapat Koordinasi pembelajaran tatap muka di Aula Kantor Dinas Pendidikan, Senin (27/7/2020).

Pemberlakuan proses belajar tatap muka itu mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa pandemi Covid-19.

“Dimana SKB itu merupakan panduan penyelenggaraan tahun ajaran baru bagi satuan pendidikan formal dari pendidikan tinggi dan usia dini dan non formal,“ kata Taufik.

Dia mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan penyebaran angket kepada orang tua siswa, Kepala Sekolah, penilik, komite, serta para pengawas. Hasilnya mereka sepakat dan menginginkan proses belajar mengajar tatap muka segera diberlakukan,

“Walaupun hasilnya sepakat dari semua pihak, akan tetapi kami tetap harus mengacu pada surat edaran Kementerian seperti apa teknisnya, setelah kami kaji lebih dalam surat edaran tersebut, ternyata diperbolehkan proses belajar mengajar di sekolah, dengan menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Sementara Ketua Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) Kabupaten Pandeglang Entin Hartini mendukung pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah. Pasalnya target kurikulum yang harus dicapai benar-benar harus dilakukan proses belajar tatap muka. Sementara penerapan belajar di rumah yang saat ini diterapkan hanya bisa menargetkan kurikulum sekitar 30 persen,

“Banyak kendala yang dialami saat ini jika tetap menerapkan belajar di rumah, contohnya saja para orang tua dan para pendidik yang tinggal di Kecamatan Koroncong, mereka sangat kesulitan karena tidak ada sinyal jaringan seluler, belum lagi orang tua yang tidak memiliki handpone yang canggih. Jika kondisi ini terus berlanjut akan seperti apa jadinya,“ katanya.

“Kebanyakan hasil survei dan masukan dari orang tua siswa menginginkan pemberlakuan belajar tatap muka, karena mereka (orang tua-red) sudah merasa lelah dan anak-anak juga sudah kangen dengan proses belajar di sekolah,” ujarnya. (Red-02)

Exit mobile version