PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang tahun 2020, muncul oknum yang mengaku sebagai Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban.
Malah oknum tersebut secara terang-terangan menghubungi seorang pengusaha tambang batu di Kecamatan Munjul.
Pencatutan nama Wabup tersebut dibenarkan oleh pemilik CV. Menara Biru Resources, Fery Iskandar.
Fery menceritakan, ia dihubungi oleh oknum yang mengaku sebagai Wabup pada Kamis (16/1) pekan lalu setelah diberikan nomor kontak oleh Satpol PP Kecamatan Munjul.
“Sebelumnya saya ditelepon sama pak Haji Ade Satpol PP Kecamatan Munjul, katanya orang pusat, menanyakan banyak hal. Karena pertambangan Fery lengkap, perizinan lengkap, pajak selalu bayar. Sudah kata Fery suruh nelpon saja langsung, nanti apa yang mau ditanyakan,” kata Fery saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (20/1).
Selang beberapa jam, oknum tersebut langsung menghubungi Fery. Awalnya oknum tersebut menanyakan banyak hal terkait kondisi dunia pertambangan di Pandeglang. Menurutnya, oknum tersebut menyarankan untuk tak segan untuk menyampaikan jika ada masalah di lapangan.
“Saya kan awalnya santai-santai saja. Pas ditanya ini dengan siapa, dia bilang begitu, kalau ada apa-apa boleh hubungi saja. Kan saya tanya ini dengan siapa, dia langsung jawab, masa enggak kenal saya kan bapak haji. Kalau Fery gak tahu siapa-siapanya dia yang memperkenalkan diri (sebagai wakil Bupati),” terangnya.
Lantaran belum mengenal suara Wakil Bupati Pandeglang, sehingga Fery tidak menaruh rasa curiga terhadap pria tersebut. Apalagi percakapan itu begitu meyakinkan, ketika sang oknum menyampaikan jika ingin bertemu harus melalui proses protokoler.
“Tidak menaruh curiganya kalau mau ketemu, harus buat surat dan dimasukan ke protokoler, susunannya sudah benar. Cuman ya kita juga tetap hati-hati khawatirnya Fery datang ke situ dengan niatan ingin silaturahim, takut ada yang menyalahgunakan kebijakan,” lanjutnya.
Kecurigaan Fery muncul setelah ia bertanya kesalah seorang pejabat di Pandeglang. Dari situlah ia menduga orang tersebut terindikasi ingin menipunya dengan mencatut nama Wakil Bupati. Beruntung percakapan tersebut sempat sempat ia rekam.
“Kalau masalah curiganya enggak. Saya kan belum kenal sama suara pak wakil. Cuma setelah nanya ke Pak Roni (seorang pejabat di Pandeglang) ternyata bukan. Ini kayanya mau tipu, tapi indikasi tipunya seperti apa Fery enggak tahu,”ujarnya.
Dirinya mengakui tidak ada permintaan khusus yang disampaikan oknum tersebut. Hanya sang oknum meminta dirinya bertemu dengan Wakil Bupati dan Bupati menjelang Pilkada Pandeglang tahun 2020.
“Sejak percakapan pertama, dia sempat tiga kali menghubungi saya tapi tidak diangkat,” kata Fery.
“Kalau permintaan khusus enggak ada, dia cuma minta saya ketemu dengan ibu bupati dan wakil bupati, kalau permintaan finansial enggak sih. Tapi dia vulgar banget ngomongin masalah pencalonan. Itu yang membuat saya berhati-hati di sana,” tandasnya. (Syamsul).