Ironis, 7 Keluarga Dekat Kantor Bupati Pandeglang Tempati “Gubuk Reot”

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Hidup di dekat pusat pemerintahan daerah, tidak menjamin semua warganya hidup berkecukupan dan tempat tinggal layak.

Setidaknya hal itu yang dialami oleh tujuh Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang. Pasalnya, tujuh KK di daerah tersebut terpaksa harus menempati rumah nyaris roboh. Faktor ekonomi, memaksa mereka bertahan di “gubuk reot” tersebut.

Hanya beralas tanah, dinding anyaman bambu yang mulai rapuh, ditambah beberapa titik kebocoran saat hujan turun, membuah rumah-rumah tersebut rentan ambruk sewaktu-waktu.

Ironisnya, rumah tujuh KK kurang beruntung itu, letaknya tidak lebih 5 kilometer dari kantor Bupati Pandeglang. Padahal selama ini, pemerintah mengaku telah menggulirkan ratusan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Selain rumah yang tidak layak huni, kehidupan mereka juga memprihatinkan karena hidup dalam keterbatasan.

Ketua RW 08 Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Entus Khunaeni mengaku, dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan dan Kecamatan, ia kerap mengusulkan agar warganya itu mendapat bantuan dari pemerintah.

“Nyatanya, sampai sekarang, terhitung tiga kali lebih Musrenbang, belum juga terealisasi bantuan yang diharapkan itu,” kata Entus, Rabu (5/2).

Padahal Entus menerangkan, dengan usulannya itu, dia berharap dapat membantu meningkatkan kehidupan warga.

Salah seorang warga yang hidup dalam keterbatasan diantaranya Ambu Sawi (58). Wanita paruh baya ini menceritakan, bertahun-tahun dia tidak pernah mendapat bantuan RTLH. Malah dia tidak tahu jika selama ini pemerintah memiliki program bantuan RTLH.

“Bukannya tidak butuh bantuan. Tetapi saya enggak tahu kalau ada bantuan. Kalaupun ada, ya saya berharap bisa diperjuangkan oleh Pak RT atau Pak RW, Pak Lurah ataupun Pak Camat,” akunya.

Meski begitu, Ambu Sawi tidak patah arang. Dia mengaku sejauh ini ikhlas walau hidup dalam keterbatasan. Usaha yang sudah dilakukannya, diharapkan dapat melepaskan keluarganya dari keterbatasan.

“Mudah-mudahan, ada bantuan dari dermawan atau pemerintah,” harapnya. (Syamsul).

Exit mobile version