Irna: Tahun Depan Ibu Mau Duduk Paling Depan

Bupati Pandeglang, Irna Narulita

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku bahwa setahun setelah menjabat sebagai pucuk pimpinan di Pandeglang, belum semua Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa mengikuti pola kerjanya. Irna menyebutkan, baru sekitar 85 persen dari seluruh SKPD yang dinilai seritme dalam bekerja.
Bupati menerangkan, SKPD yang dianggap belum memiliki visi yang sama itu, lantaran belum sinergi, sulit dihubungi untuk berkomunikasi dan berkoordinasi. Imbasnya adalah, Pandeglang dicap sebagai daerah dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) terburuk di Banten dalam 2 tahun terakhir.
Baca juga: Akuntabilitas Kinerja Pandeglang Terburuk di Banten
“Mereka (SKPD) harus dilatih agar memiliki visi yang sama. Kalau sampai nanti ibu (Irna menyebut dirinya) duduk lagi di paling belakang, SKPD harus bertanggung jawab. Tahun depan ibu mau duduk paling depan. Karena kemarin Bupati Lebak, Serang, dan Kota Tangsel duduk dibarisan ke dua, Ibu duduk dibarisan ke 40,” ungkap Irna kepada BantenHeadline.com, Rabu (29/3).
Baca juga: SKPD Pandeglang Tak Paham Tata Cara Penyusunan SAKIP
Kendati demikian, Irna tidak menyebutkan SKPD yang dimaksud. Hanya saja ia menekankan agar seluruh SKPD, segera menyesuaikan sistem kerjanya dengan pimpinan guna mempercepat pembangunan.
“Kadis harus bisa mengikuti ritme kerja Bupati dan Wakil Bupati. Kerja mereka harus kerja cepat, ikhlas, cerdas, tuntas, dan berkualitas sehingga bisa membawa nilai SAKIP lebih baik. Masa sih kita mau menjadi golongan yang merugi? Kita harus lebih baik ke depannya,” tegasnya.
Baca juga: Sistem Kinerja Terburuk Di Banten, Pemkab Pandeglang Tuntut Kesepahaman Antar SKPD
Ia berharap, rekonsiliasi yang intens dengan seluruh pejabat Pemkab dalam 6 bulan terakhir, bisa berdampak pada perbaikan nilai SAKIP. Bupati pun menargetkan Pandeglang mampu meraih predikat B agar setara dengan kabupaten kota lain di Provinsi Banten. Apalagi kini, Pemkab mulai menjalin komunikasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) agar tata kelola Pandeglang lebih baik lagi. Mengingat faktor lain yang menyebabkan anjloknya penilaian SAKIP, karena dianggap kurang menjalin koordinasi dengan Kemenpan RB.
“Mereka harus all out. Sekarang baru 85 persen semangat Kadis sudah sama dengan ibu, sisanya masih ibu terus tekan. Saya percaya dengan pejabat Pemkab dan bisa mempersiapkan dan mengupgrade dirinya sehingga rapotnya lebih baik,” tutur mantan anggota DPR RI itu. (Red-02).
Exit mobile version