Ini Pernyataan Resmi BMKG Atas Prediksi Tsunami 57 Meter di Pandeglang Oleh Peneliti

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

SERANG, BantenHeadline.com – Pemberitaan atas hasil peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, yang  memprediksi bahwa ada potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, Banten beberapa hari lalu, disikapi serius Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat.

Dalam rilis yang disebar kepada wartawan pada Kamis (5/4/2018), Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr. Ir. Muhamad Sadly, M.Eng menegaskan, bahwa instansi yang berwenang untuk menyampaikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami hanyalah BMKG.

Menurutnya, hal tersebut berdasarkan Undang-undang nomor 31 tahun 2009, yang menerangkan bahwa BMKG mendapat mandat dan wewenang untuk melakukan observasi, analisis dan diseminasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami.

Untuk itu BMKG menjalin kerjasama dengan para pakar di bidang gempabumi dan tsunami dari berbagai lembaga, instansi dan perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hasil penelitian dan kajian bersama para pakar yang sudah teruji secara ilmiah berbasis data yang memadai dan valid, dapat diterapkan dalam mendukung analisis untuk meningkatkan kualitas dan akurasi info gempabumi dan tsunami yang diberikan oleh BMKG.

“Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk lebih arif dalam memahami info kegempaan dan tsunami, khususnya apabila informasi tersebut masih berupa kajian awal yang belum teruji, maka informasi tersebut belum dapat menjadi pegangan resmi untuk menjadi acuan dalam upaya mitigasi bencana di bawah koordinasi Pemerintah,” paparnya dalam rilis.

Ditambahkan bahwa pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pendeglang, peneliti sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi yg masih perlu dikaji lebih lanjut berbasis data ilmiah yg lebih memadai.

“Karena peneliti tersebut tidak menyebutkan kapan akan terjadinya. Sehingga dalam hal ini masyarakat dihimbau agar tetap tenang,” tambahnya.

Namun demikian BMKG akan terus melakukan monitoring aktivitas gempabumi di Indonesia termasuk potensi tsunami dari setiap gempa kuat yg terjadi, dan segera memberikan informasi tersebut dalam waktu kurang dari 5 menit, melalui berbagai media disseminasi (sms, website, Sosmed dan Aplikasi Info BMKG).

Selain itu BMKG bersama pihak terkait akan terus aktif dalam memberikan edukasi, terkait mitigasi gempabumi dan tsunami kepada stakeholder, masyarakat, dan media, utk mendukung efektivitas pengurangan risiko bencana.

“Untuk itu masyarakat diminta untuk selalu mengikuti informasi BMKG melalui website http://www.bmkg.go.id dan aplikasi Info BMKG di berbagai Sosmen seperti Twitter @infoBMKG, Instagram infobmkg, Facebook @infoBMKG, Youtube @infoBMKG,” pungkasnya. (Red-05).

Exit mobile version