Ini Enam Isu Strategis Dalam Musrenbang Pandeglang Tahun 2018

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandeglang menekankan kepada enam isu strategis dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) tahun 2018. Keenam isu tersebut, masih berkutat pada persoalan infrastruktur dasar bagi masyarakat.

Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban saat membuka kegiatan Musrenbang RKPD tahun 2018 di Pendopo Bupati, Kamis (30/3) memaparkan, enam isu tersebut meliputi rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur dan daya dukung wilayah, lemahnya daya saing daerah, rendahnya akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, masih tingginya tingkat kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran dan masih banyaknya desa dengan status tertinggal, serta belum optimalnya tata kelola pemerintahan.

“Pokok Musrenbang masih persoalan kebutuhan dasar, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Ditambah peningkatan daya saing. Program-program ini merupakan kelanjutan dari tahun 2017,” urainya.

Meski banyak usulan yang masuk dari tingkat desa, namun Tanto menjelaskan bahwa hal tersebut, tidak bisa seluruhnya diakomodir lantaran keterbatasan anggaran.

“Memang ini masalah klasik, namun tidak mungkin semua pembangunan urgent bisa terpenuhi. Yang terpenting kan kami fokuskan peningkatan infrastruktur dan daya saing. Jadi bersabar, target 4 tahun ke belakang program prioritas kebutuhan masyarakat bisa kami tingkatkan,” terang Tanto.

Kendati demikian, Pemkab menegaskan tetap menyiapkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya ia menerangkan, pokok rencana pembangunan tahun mendatang merupakan penjabaran dari program-program Pemerintah Pusat maupun Provinsi Banten.

“Tentunya dengan program yang akan dilaksanakan, pembahasannya harus mengikuti program Pemerintah Pusat. Program utamanya sudah ada, tinggal kami memback up kira-kira penunjangnya apa? Itu nanti difokuskan di setiap SKPD. Melalui program Pemerintah Pusat dan provinsi, kami sama-sama bagaimana meningkatkan nilai tambah,” ungkapnya.

“Jadi berbagai infrastruktur yang dibangun seperti jalan tol, bandara, dan reaktivasi rel kereta nanti daya saing harus ditingkatkan, bagaimana menunjang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Jangan sampai kita jadi penonton saja. Kami akan pikirkan hal pendukung apa yang meningkatkan daya saing. Karena ini kan berdampak pada PAD dan pengurangan kemiskinan,” tambahnya. (Red-02).

Exit mobile version