Gubernur Banten: Ayo Antarkan Anak Sekolah di Hari Pertama

Gubernur Banten, Rano Karno (Sumber: Net)

SERANG, BantenHeadline.com – Menjelang dimulainya tahun pelajaran baru 2016/2017, yang dimulai pekan depan, Senin (18/7/2016), Gubernur Banten Rano Karno mengimbau kepada semua orang tua/wali murid untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.

Seluruh pimpinan kantor baik di lingkungan pemerintahan maupun instansi swasta di Banten diminta memberikan dispensasi atau ijin kepada pegawainya untuk memulai kerja sesudah mengantar anaknya ke sekolah pada hari pertama masuk sekolah tersebut.

“Saya hanya ingin menguatkan saja arahan yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Sebagai orang tua, adalah penting untuk hadir mengantarkan anak ke sekolah dihari pertama,” kata Gubernur Banten, Rano Karno, Jum’at (15/7/2016).

Menurut Rano, sesuai imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tentang Hari Pertama Sekolah. Pihaknya mendukung sepenuhnya imbauan Mendikbud tersebut. Menurut Gubernur hal ini ialah dukungan positif bagi dunia pendidikan. Apalagi hari pertama masuk sekolah merupakan momen penting bagi seorang siswa untuk menjalani masa sekolah selanjutnya. Terutama bagi siswa yang menempuh jenjang baru pendidikan.

[irp]

“Kehadiran semacam itu tentu menyimpan pesan penting kepada anak. Katakanlah, sebentuk kepedulian dan rasa cinta yang mendalam yang akan terus membekas pada jiwa anak. Karena kesibukan kita di hari-hari ini tak boleh menjadi alasan atas ketidakpedulian kita atas masa depan mereka (anak-anak),” ucapnya.

Selain itu, kata Rano, hari pertama sekolah akan didorong sebagai momen untuk menumbuhkan interaksi antara siswa, orang tua dengan lingkungan di sekolah, termasuk dengan para guru.

“Saya ingin pesankan kepada masyarakat luas bahwa tanggung jawab orang tua tidak hilang sekalipun ada sekolah. Kehadiran orang tua dalam dunia anak akan menumbuhkan kepercayaan diri dan akan terus menyemangati anak dalam meniti setiap episode kehidupan mereka. Jangan biarkan mereka terjun bebas tanpa bimbingan dan tuntunan. Percayalah, membincangkan nasib dan masa depan anak-anak kita meniscayakan kita untuk memikirkan bagaimana pendidikan mereka di hari ini,” imbuhnya.

“Kita tentu tidak ingin anak-anak tumbuh dan berkembang sementara kita absen dan tidak pernah hadir dalam momen-momen penting perjalanan hidup mereka,” sambungnya.

Rano juga menegaskan, dimensi kemiskinan tidak hanya semata-mata soal terbatasnya jumlah uang, namun juga minimnya akses terhadap pendidikan. Menurutnya demokratisasi tidak hanya perkara politik, tapi juga soal demokratisasi pendidikan. Sebab, setiap warga memiliki hak yang sama atas layanan pendidikan.

“Pendidikan baik formal maupun nonforma masih menjadi prioritas utama agenda pembangunan di Banten di samping kesehatan dan infrastruktur,” tegasnya.

Rano juga menyinggung perhatian Pemprov Banten terhadap persoalan kesejahteraan guru dan kapasitas yang harus terus menerus ditingkatkan. Pihaknya telah memerintahkan Kadis Pendidikan untuk merumuskan semacam grand design jenjang karir guru untuk meningkatkan profesionalisme mereka sebagai pendidik.

“Tidak akan ada profesi-profesi hebat di muka bumi tanpa kehadiran guru-guru hebat yang mengantar kita semua lebih terbuka dan bersentuhan dengan dunia yang lebih luas,” katanya. (Red-rls)

Exit mobile version