Dirawat 2 Hari, Kondisi Gubernur Banten Mulai Membaik

Gubernur Banten, Rano Karno (Sumber: Net)

JAKARTA, BantenHeadline.com – Gubernur Banten Rano Karno saat ini kondisi kesehatannya terus membaik sejak menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu 7 Mei 2016 lalu.

Hal itu dikatakan oleh dokter spesials penyakit dalam yang juga tim pemeriksa kesehatan Gubernur Banten Rano Karno, dr Prasna Pramita saat menggelar konferensi pers di rumah sakit Mayapada pada Senin, 9 Mei 2016.

“Setelah melakukan  pemeriksaan darah semua hasilnya baik, semua pengobatan sudah dijalani. Mungkin 1-2 hari kedepan sudah bisa beraktivitas lagi,” terang Prasna didampingi Sekda Banten Ranta Suharta dan Kepala Kantor Penghubung Banten Ade Purnama di RS Mayapada.

Prasna mengatakan, Gubernur Banten saat itu mengalami sakit infeksi saluran pernapasan bagian atas disertai batuk-batuk. “Pada saat datang kesini (Rumah sakit) beliau batuk dan menggigil karena ada infeksi, jadi kita langsung lakukan perawatan,” ungkapnya.

Prasna menambahkan, hingga saat ini Gubernur Banten belum bisa ditemui langsung oleh banyak orang. Dia diwajibkan beristirahat hingga dua hari ke depan agar kondisinya benar-benar pulih 100 persen.

“Setelah kita obati beliau semakin membaik, bahkan 60 persen kondisinya lebih baik dibandingkan hari sabtu lalu. Dalam waktu satu atau dua hari ini kemungkinan sudah bisa pulang,” kata dia.

Pihak rumah sakit yang diwakili oleh dr Prasna Pramita menegaskan bahwa Gubernur Banten Rano Karno menderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

“Memang ada batuk yang agak lama, karena kesibukannya tidak langsung diobati. Beliau hanya minum obat, pada Sabtu akhirnya menggigil karena infeksin,” terang Prasna.

Prasna juga membantah jika penyakit yang dialami Gubernur saat ini ada kaitannya denga  penyakit yang dulu sempat menyerangnya, yakni Belpalsy. “Penyakit sekarang tidak ada hubungannya dengan itu. Ini karena kecapean akibat aktivitas yang terus-menerus dan kurang istirahat,” jelasnya.

Berdasarkan hasil rontgen paru-paru Gubernur Rano Karno kondisinya cukup baik. Bahkan pihak dokter tidak menyarankan adanya terapi lebih lanjut terkait sakit Gubernur. “Terapi lanjutan tidak ada, kita berikan antibiotik selama lima hari kedepan. Sekarang masih kita beri inhalasi pengecer dahak,” jelasnya.

Hal yang sama juga dikatakan Sekda Banten Ranta Suharta. Menurutnya, intensitas Gubernur Banten selama 2 minggu terakhir ini cukup tinggi, bahkan Gubernur sudah teragendakan pada tanggal 11 nanti akan mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam rangka groundbreaking PLTU Banten III di Desa Lontar, Kabupaten Tangerang.

“Terakhir Pak Gub mengikuti acara silaturahmi dengan mahasiswa asal banten di bogor. Sepertinya kecapean,” kata Sekda Ranta.

Terkait dengan tugas dan kewajibannya sebagai kepala daerah, Ranta menjelaskan bahwa Gubernur Meski dalam keadaan sakit, tetap memantau pemerintahan dan kegiatan lainnya di Wilayah Banten serta telah melakukan koordinasi dengan seluruh SKPD agar masalah kedinasan berjalan seperti biasa.

“Memang rencana ke Australia tidak jadi, kalau sampai jadi bahaya juga. Beliau (Gubernur) telah menugaskan Kepala BKPMPT dan Kepala Distanak untuk terus melakukan penjajakan dalam rangka pengembangan pelabuhan peternakan,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di rumah sakit Mayapada, Gubernur Banten Rano Karno sudah terlihat pulih dan sudah bisa berkomunikasi. Bahkan pihak keluarga, kerabat, politisi dan pejabat dilingkungan pemprov banten terlihat menjenguk Gubernur.

“Awalnya saya menggigil, tapi alhamdulillah sekarang mulai baik. Mohon do’anya agar saya cepet pulih dan bisa bekerja kembali,” harapnya. (Red-rls)

Exit mobile version