Capaian Pajak Sesuai Target, PBB Masih Menguap

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Pandeglang mengklaim jika capaian Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak hingga bulan Mei telah mencapai target. Dispenda mengusung target sebesar 35 hingga 37 persen hingga pertengahan triwulan kedua. Sedangkan saat ini sudah menyentuh diangka 36.73 persen, atau sekitar Rp 39 miliar dari target tahun ini sebesar Rp 160.7 miliar.

“Secara umum capaian pajak sejauh ini sudah cukup baik, pajak hotel saja sudah diatas 50 persen. Kalau dilihat dibulan Mei sudah mencapai 36 persen, padahal capaian target kita sekitar 35-37 persen,” sebut Kepala Dispenda Pandeglang, Tati Suwagiharti, Senin (13/6) kemarin.

Tati mengatakan, beberapa sektor pajak yang sudah melebihi diangka 50 persen yakni pajak hotel, restoran, reklame, hiburan, dan pajak penerangan jalan. Namun begitu, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) masih menjadi salah satu sektor pajak yang sulit untuk dipenuhi selain Pajak Sarang Burung Walet. Padahal menurut Tati, pajak jenis PBB-P2  merupakan potensi yang paling besar menyumbang pundi-pundi PAD, yakni sebesar Rp 12.9 miliar.

“PBB memang perlu digenjot. Karena saat ini saja baru mencapai Rp 2.9 miliar atau sekitar 22.4 persen. Ini perlu terus disosilisasikan bagaimana pentingnya membayar PBB untuk membangun Pandeglang,” katanya.

Tati beralasan, kecilnya PAD yang dihasilkan dari PBB-P2 lantaran pihaknya kekurangan petugas, mengingat wilayah Pandeglang yang begitu luas. Namun begitu lanjuit Tati, pihaknya telah menjalin mitra dengan camat dan Kepala Desa untuk membantu mensosilisasikan kesadaran membayar pajak kepada masyarakat.

“Upaya terus kita lakukan, kami bermitra dengan dengan camat dan Kepala Desa. Kami tidak mungkin bisa melakukan penagihan ke plosok. Dengan begitu diharapkan, potensi pajak PBB-P2 dapat tergali dengan maksimal. Karena target pajak tahun ini sebesar Rp 160.7 miliar, diharapkan dapat terlampaui seperti tahun lalu yang mencapai 104 persen dari target pajak senilai Rp 152 miliar,” bebernya. (Red-02)

Exit mobile version