KABUPATEN SERANG, BantenHeadline.com – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah meminta agar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Serang melakukan koordinasi secara aktif untuk mengatasi persoalan kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), permodalan, lahan, dan pemasaran. Hal tersebut, dikatakan Tatu setelah menghadiri Rembug Harian KTNA Kabupaten Serang di Balai Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Baros, Kamis (20/12/2018).
Tatu menjelaskan, KTNA memiliki peran penting untuk meningkatkan peranan dalam pembangunan pertanian dan wadah untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah.
“Oleh karena itu, lakukan pertemuan tidak harus formal, cukup dengan duduk bersama dan diskusi untuk pecahkan masalah yang ada secara bersama,” katanya.
Ia menilai, keberhasilan pembangunan pertanian ditentukan hasil dukungan nyata dari semua pihak, seperti pemerintah dan masyarakat tani sebagai pelaku utama.
“Kenyataannya, bahwa pertanian didominasi oleh skala usaha kecil, lahan sempit, modal terbatas dan produktivitas usaha tani yang dihasilkan masih rendah,” imbuhnya.
Pemkab Serang juga terus mendorong agar pertanian di Kabupaten Serang tidak lagi terkendala oleh modal dengan melakukan koordinasi antara BPR Serang dan Jamkrida Banten untuk persoalan tersebut.
“Nanti Kadis, Dirut BPR Serang akan bekerjasama dengan Jamkrida Banten agar permodalan bisa terus berjalan,” tuturnya.
Soal lahan, Pemkab Serang menjamin lahan pertanian tidak digunakan untuk sektor usaha perumahan dan indsutri.
“Saat ini, untuk industri dan usaha perumahan bisa kita cegah namun jika pemiliki lahan sendiri yang bangun rumah tidak bisa dicegah,” ujarnya.
Dia juga berharap, KTNA bisa mewakili petani dan nelayan untuk melakukan supervisi dan meningkatkan kemandirian daya saing petani menghadapi pasar global.
“Kinerja petani Kabupaten Serang pada tahun ini mencapai 427.705 ton menjadi terbesar di Banten. Padahal, luas wilayah Kita urutannya ketiga di Banten,” ujar Tatu
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Dadang Hermawan mengatakan, KTNA sebagai mitra kerja pemerintah dan berperan juga sebagai penyuluh pertanian swadaya yang berhasil dalam usahanya.
“Mereka juga harus mampu mengamati permasalahan pembangunan pertanian di tingkat wilayah kelompok KTNA masing-masing,” kata Dadang.
KTNA juga diarahkan agar berperan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggotanya dalam melaksanakan kegiatan kelompok. “ Seperti, melaksanakan kerjasama petani-nelayan dan kegiatan mimbar saresehan,” ujarnya. (Red-05).