PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Rencana pembangunan Bandara Banten Selatan hingga kini belum jelas kelanjutannya. Pemerintah Provinsi Banten juga belum dapat memastikan kapan bandara tersebut akan dibangun. Hal itu kemudian dipertanyakan oleh Camat Sobang, Kabupaten Pandeglang, Dani Ramdani, yang wilayahnya terdampak dari rencana pembangunan selain, Kecamatan Panimbang.
Dalam rapat Pembangunan Bandara Banten Selatan di salah satu hotel di Pandeglang, Kamis (20/10) Dani mempertanyakan kejelasan wacana tersebut. Pasalnya sejak tahun 2005, Pemprov sudah menggadang-gadang akan membangun bandara di wilayahnya.
“Penetapan lokasi dan izin pembangunan belum jelas, masyarakat banyak yang mempertanyakan kejelasannya. Saya minta ketegasan dari Pemprov agar ketika ditanya masyarakat terkait peralihan hak lahan dan fungsi sudah memiliki gambaran. Kapan action dan yang jelas, jadi tidak?,” tanyanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Camat Panimbang Agus Amin Mursalin mengatakan, Imbas mandeknya proses pembangunan Bandara Bansel, lahan masyarakat yang masuk dalam penetapan lokasi pembangunan, tidak dapat melakukan peralihan lahan. Alasannya, ketika dilakukan Penlok sejak tahun 2005, pemilik lahan dilarang untuk mengubah alih fungsi dan kepemilikan lahan.
“Ada aturan tidak boleh ada peralihan kepemilikan dan sebagainya, tetapi kita lupa ada program yang harus segera dituntaskan,” ujarnya.
Pembangunan Bandara Banten Selatan, diwacanakan akan memakan lahan seluas 550 hektar. Lahan seluas itu, meliputi 2 wilayah dan 4 desa, yakni Desa Mekarsari di Kecamatan Panimbang yang terdampak seluas 400 hektar. Sementara sisa lahan lainnya, meliputi Desa Pangkalan, Bojen, dan Kutamekar di Kecamatan Sobang. (Red – 02).