PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Operasi ketupat tahun 2018 di Kabupaten Pandeglang mulai berlaku pada hari ini. Sebanyak 500 petugas gabungan dari lintas intansi disiagakan selama 18 hari. Pemberlakuan operasi ketupat ditandai dengan gelar pasukan di Alun-alun Pandeglang, Kamis (7/6) pagi.
Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono mengatakan, 500 petugas gabungan itu berasal diantaranya 180 dari unsur Polri, 20 TNI, dan sisanya dari petugas Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan Pramuka.
“Jumlah personel dari polisi 180, dibantu rekan-rekan dari TNI, Dishub, Dinkes, Pol PP, Pramuka, PMI, dan Bencana alam. Kami libatkan semua untuk pengamanan operasi ketupat,” ujar Kapolres usai gelar pasukan.
Bukan hanya menyiapkan ratusan petugas, Polres Pandeglang juga melengkapi anggotanya dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang. Hal ini sebagai bentuk antisipasi menghadapi berbagai tindak kejahatan. Mereka akan bertugas hingga tanggal 24 Juni mendatang.
“Kami siapkan juga personel kami dengan perlengkapan senjata laras panjang dan rompi anti peluru. Kami juga menyiapkan pengamanan dengan body system. Artinya satu orang akan diawasi lagi oleh anggota lain, begitu seterusnya,” imbuhnya.
Untuk mengamankan arus mudik maupun liburan pasca lebaran, Polres Pandeglang membangun 5 posko pengamanan yang tersebar disejumlah titik. Menurut Kapolres, posko itu akan diprioritaskan pada lokasi yang rawan tindak kriminal dan kemacetan, seperti dikawasan Pantai Carita dan simpang Mengger.
“Tidak ada tempat khusus, karena daerah kita bukan daerah yang jangkauannya panjang seperti jalur mudik lainnya. Tetapi tetap kami menyiapkan posko untuk mengantisipasi bila mana ada masyarakat yang sakit atau kelelahan saat berkendara,” tandas mantan Kapolres Soppeng itu.
Di tempat yang sama, Komandan Kodim 0601 Pandeglang, Letkol Inf Fitriana Nur Heru Wibawa menyebutkan, setiap hari pihaknya menerjunkan 20 prajurit secara bergantian. Bahkan Koramil yang dilalui para pemudik juga telah diperintahkan untuk bersiaga selama 24 jam, untuk membantu kegiatan kepolisian.
“Personel yang kami terjunkan sebanyak 20 orang perhari. Sedangkan prajurit disetiap Koramil yang dilintasi pemudik, wajib stand by apabila terjadi sesuatu, maka bisa memback up kegiatan kepolisian,” katanya.
Dandim menambahkan, selain posko gabungan, TNI juga menyiapkan Koramil yang dilintasi pemudik sebagai posko. Koramil itu diantaranya Koramil Cadasari, Cimanuk, dan Labuan. Dandim menyarankan para pengendara untuk memanfaatkan posko yang disiagakan, guna memulihkan stamina.
“Memang secara perjalanan, bukan jauh yang melelahkan. Namun mungkin karena kelelahan, silakan saja bertanya ke Koramil yang dilintasi pemudik seperti Koramil Cadasari, Cimanuk, Labuan. Kalau ada yang lelah, silakan istirahat terutama pengendara yang menuju selatan,” tutupnya. (Red-02).