PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandeglang menegaskan keseriusannya dalam mengejar predikat sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Bupati Irna Narulita bahkan menginginkan supaya wacana itu, bisa terwujud pada tahun depan.
Sebagai bupati wanita, dirinya mengaku tragis, apabila wacana itu gagal diwujudkan oleh jajarannya.
“Saya selaku bupati perempuan, tragis lah apabila Pandeglang tidak menjadi KLA,” kata Irna usai Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) di Oproom Setda Pandeglang, Senin (25/6).
Oleh karenanya, Irna meminta komitmen dari para stekholder, agar bersinergi mewujudkan Pandeglang sebagai KLA. Setidaknya ada 20 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditekankan, untuk lebih memperhatikan kaitan kebutuhan anak dalam setiap pembangunannya.
“OPD juga harus menyiapkan budgeting yang pro dengan anak mengingat mereka adalah aset bangsa sehingga harus sehat, aktif, dan produktif. Nantinya OPD wajib menyelipkan pos anggarannya untuk keberpihakan terhadap anak,” ujar bupati usai membuka Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) di Oproom Setda Pandeglang, Senin (25/6/2018).
Dia mengakui, masih banyak faktor pendukung untuk mencapai standar KLA. Fasilitas digedung-gedung pemerintahan banyak yang belum menyediakan ruang khusus bagi anak. Sehingga, poin yang diperoleh sampai detik ini baru sekitar 250. Sedangkan untuk menginisiasi KLA, diperlukan sedikitnya 500 poin.
“Pandeglang segera menuju KLA. Tetapi semuanya harus terintegrasi, tidak parsial dan simultan. Mulai tadi membuat ruang terbuka untuk anak, ruang pintar anak, dan ruang menyusui, karena itu yang dinilai plusnya menuju KLA,” terang Irna.
Oleh sebab itu, dengan dukungan anggaran dari OPD terkait dan komitmen serius setkholder dalam membuat kebijakan yang pro terhadap anak, termasuk regulasi berupa Peraturan Daerah KLA. Tidak hanya itu, sebanyak 12 dari 35 kecamatan pun akan dijadikan role model penerapan daerah yang ramah anak.
“Jadi kita kuatkan kelembagaannya, lalu fasilitas-fasilitas minim di kecematan harus diperbaiki. Banyak hal infrastruktur yang memang perlu dibenahi. Tetapi yang pasti setiap desa sudah ada ruang pintar yang disiapkan untuk mereka. Itu juga menjadi nilai plus,” jelasnya.
Irna berharap bulan Juli tahun depan, Pandeglang bisa ditetapkan sebagai KLA, bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Apalagi sejauh ini, hanya Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang yang sudah didaulat sebagai KLA.
“Mudah-mudahan angka itu bisa mencapai 500 sehingga bisa diinisiasi menjadi KLA diakhir tahun ini, supaya tahun 2019 pembahasan Perda jadi, sehingga bulan Juli 2019 sudah bisa dilaunching menjadi KLA,” tandas ibu tiga anak itu. (Red-02).